Pengertian Biaya Variabel – Pengertian biaya variabel pada dasarnya merupakan salah satu istilah umum di perusahaan pada saat menjalankan sebuah proses produksi suatu barang atau proyek. Selain biaya variabel atau dikenal juga dengan istilah variabel cost ini, ada jenis lainnya yang juga lazim digunakan dalam melakukan pembukuan operasional perusahaan, yaitu biaya tetap atau fixed cost.
Secara umum, biaya variabel maupun biaya tetap termasuk ke dalam jenis biaya produksi dari sebuah perusahaan yang beroperasi. Nah, artikel ini akan membahas secara lebih mendalam tentang pengertian biaya variabel, ciri, jenis, contoh hingga perbedaannya dengan biaya tetap. Yuk simak selengkapnya berikut ini!
A. Pengertian Biaya Variabel
Dilansir dari situs daring Otoritas Jasa Keuangan atau disingkat OJK, pengertian biaya variabel dapat diartikan sebagai sebuah biaya perusahaan yang memiliki jumlah sesuai dengan volume dari kegiatan usahanya. Istilah dari biaya variabel biasa juga disebut sebagai kebalikan dari biaya tetap, sehingga dikenal juga dengan biaya tidak tetap.
Biaya variabel sendiri merupakan biaya dengan jumlah yang tidak tetap atau berubah-ubah mengikuti intensitas pemakaian sumber biaya. Hal ini dapat dipahami sebagai biaya yang memiliki besar bergantung pada output atau luaran.
Sementara itu, sebagai sebuah biaya yang berubah mengikuti aktivitas bisnis dari perusahaan, biaya variabel bisa dikatakan juga sebagai biaya yang besarannya mengalami kenaikan dan penurunan tergantung pada volume operasional perusahaan.
Biaya variabel ini sebenarnya bisa dihitung sebagai jumlah biaya marginal atau marginal cost dari seluruh unit yang diproduksi. Dengan kata lain, biaya variabel sendiri merupakan biaya yang berkaitan langsung dengan produksi suatu barang. Biaya variabel juga terkadang disebut sebagai biaya unit-level atau biaya tingkat level. Hal ini dikarenakan berbagai biaya variabel tersebut memiliki banyak variasi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Maka dari itu, biaya variabel adalah biaya yang hanya akan diperlukan pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini bisa jadi membuat dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan. Salah satu jenis biaya variabel yang ada diperlukan pada saat melakukan proses produksi sering dikenal dengan pembelian bahan baku.
Pengeluaran untuk membeli bahan baku sendiri ini akan sangat dipengaruhi oleh target output dari keseluruhan proses produksi perusahaan. Oleh karena itu, biaya variabel akan selalu mengalami perubahan selama proses produksi. Hal ini juga berlaku pada saat proses produksi terhenti, biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur akan menjadi nol.
B. Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Setelah membahas pengertian biaya tetap dan variabel, kali ini kita akan membahas perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dari berbagai segi. Selengkapnya tentang perbedaan-perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.
1.Dari Segi Waktu Terjadi
Poin pertama perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi waktu terjadinya. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak terjadi tiap hari, melainkan sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali. Sementara itu, biaya variabel adalah pengeluaran dengan rentang waktu lebih pendek, bisa seminggu sekali bahkan tiap hari.
2.Dari Segi Nominal Pembayaran
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel berikutnya dapat Anda lihat dari nominal pembayarannya. Biasanya, nominal biaya tetap jauh lebih besar daripada variabel. Walau perusahaan dalam kondisi profitabilitas 0 sekalipun, nominal biaya tetap tidak akan berubah. Berbeda halnya dengan nominal biaya variabel yang jauh lebih kecil dan dapat diatur menyesuaikan kondisi keuangan perusahaan.
3.Dari Segi Hubungan dengan Produksi
Selanjutnya kita akan membahas perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dari keterkaitannya dengan produksi. Pada dasarnya, biaya tetap adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi barang. Apabila terjadi pengurangan produksi, nominal biaya tetap tidak akan berubah. Sebaliknya, biaya variabel sangat berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan.
4.Dari Segi Pencatatan Akuntansi
Jika Anda sering membaca laporan keuangan, Anda mungkin tahu kalau beberapa perusahaan membuat laporan biaya variabel tersendiri, terutama yang bergerak di bidang manufaktur.
Laporan biaya variabel adalah laporan yang bisa dikeluarkan setiap hari, seminggu, atau sebulan sekali sesuai alur keluar masuk produk. Sebaliknya, intensitas pelaporan biaya tetap adalah sangat jarang, bisa sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali.
5.Dari Segi Penentuan Harga
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel terakhir adalah dari segi penentuan harga. Meski jumlahnya besar, biaya tetap adalah salah satu komponen biaya sangat jarang digunakan sebagai dasar penentuan harga produk.
Biasanya, jumlah total biaya tetap adalah benchmark dasar biaya perusahaan saat aktivitas bisnisnya di tingkat 0. Beda halnya dengan biaya variabel, yang menjadi salah satu dasar penentuan harga barang.
C. Ciri-Ciri Biaya Variabel
Setelah memahami tentang pengertian biaya variabel, berikut ini adalah beberapa ciri dari biaya variabel yang perlu kalian ketahui. Biaya variabel pada dasarnya memiliki ciri khusus yang sudah dijelaskan dalam Akuntansi Biaya. Beberapa ciri biaya variabel antara lain meliputi:
1. Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume.
2. Biaya per unit relatif konstan meski volume berubah dalam rentang yang relevan.
3. Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat.
4. Dapat dikendalikan oleh seseorang kepada departemen tertentu
Jenis Biaya Tetap & ContohnyaAgar Anda lebih memahami perbedaan biaya tetap dan biaya variabel, di bawah ini kita akan menjabarkan beberapacontoh kedua biaya tersebut. Pertama-tama, kita akan membahas contoh biaya tetap, di antaranya:
Biaya Sewa Gedung
Contoh biaya tetap pertama adalah pengeluaran untuk sewa properti, seperti gedung, tanah, dan sebagainya. Meski pendapatan perusahaan Anda sedang turun, Anda tetap perlu membayar sewa gedung, tanah, dan semacamnya, bukan? Selain biaya sewa, biaya beli properti juga termasuk dalam contoh biaya tetap.
1.Biaya Asuransi
Contoh kedua biaya tetap adalah biaya asuransi. Sekali mengikuti program asuransi, perusahaan akan terikat membayar premi, bagaimanapun kondisi finansialnya. Selain itu, jumlah biaya asuransi biasanya tetap tiap bulan, sehingga dapat digolongkan sebagai biaya tetap.
2.Pajak Bumi dan Bangunan
Contoh ketiga biaya tetap adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Asal luas propertinya tidak bertambah, nominal PBB yang perlu dibayar perusahaan tiap tahun tidak akan meningkat.
3.Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan adalah contoh biaya tetap yang sebenarnya juga dapat dikategorikan sebagai biaya variabel. Oleh karena itu, banyak orang menyebut biaya penyusutan/depresiasi sebagai mixed cost atau biaya campuran.
Pada dasarnya, biaya penyusutan dihitung akuntansi setiap tahun, sehingga sah dikategorikan sebagai biaya tetap. Meski demikian, ada dua hal yang membuat nominal biaya penyusutan jadi berbeda, yaitu jumlah produksi per tahun dan metode perhitungan depresiasinya.
5.Tagihan Air & Listrik
Sama seperti biaya penyusutan, sebenarnya tagihan air dan listrik juga dapat dikategorikan sebagai biaya tetap maupun variabel. Semakin tinggi produksi perusahaan, tagihan air dan listrik niscaya juga akan semakin bertambah.
Meski demikian, tagihan air dan listrik perusahaan tidak akan berubah jadi Rp0 saat aktivitas produksi berhenti. Meski sedang berhenti beroperasi, ada tagihan air dan listrik minimum wajib dibayarkan perusahaan per bulan, sehingga tagihan tersebut juga dapat digolongkan sebagai biaya tetap.
Jenis Biaya Variabel & Contohnya
Di atas adalah contoh biaya tetap, kali ini kita akan membahas biaya variabel. Selengkapnya tentang contoh biaya variabel adalah sebagai berikut:
1.Biaya Bahan Baku
Contoh biaya variabel yang pertama adalah biaya bahan baku produksi, mulai dari intrinsik barang sampai pengemasan. Seperti namanya, biaya bahan baku harus dikeluarkan sesuai jumlah produksi keinginan perusahaan dalam periode tertentu.
2.Upah Tenaga Kerja Langsung
Contoh berikutnya biaya variabel adalah upah tenaga kerja langsung, yaitu upah dibayarkan ke tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Upah tenaga kerja langsung berbeda dengan gaji, karena upah dibayarkan per unit produk, bukan bulanan.
3.Biaya Distribusi Produk
Contoh ketiga biaya variabel adalah pengeluaran guna mengantarkan produk-produk ke distributor maupun end-user, meliputi biaya bensin, driver, dan sebagainya. Biaya distribusi produk semacam ini disebut sebagai biaya variabel, karena jumlahnya menyesuaikan kuantitas produk yang didistribusikan.
4.Komisi Penjualan
Agar penjualan mencapai/melebihi target, beberapa perusahaan memberlakukan komisi atau bonus penjualan. Karena jumlahnya bergantung pada seberapa banyak divisi pemasaran berhasil menjual produk, maka komisi termasuk dalam biaya variabel.
5.Biaya Overhead
Contoh biaya variabel terakhir adalah biaya overhead, yaitu biaya-biaya selain yang telah disebutkan di atas, dan tidak dapat dimasukkan secara rinci ke laporan keuangan karena tidak penting diketahui stakeholder. Beberapa contoh biaya overhead misalnya biaya beli alat tulis, cetak dokumen, konsumsi harian, beli pengharum ruangan, dan sebagainya.
Rumus Biaya Tetap dan Biaya Variabel Serta Cara Hitungnya
Saat ini, Anda sudah tahu apa saja perbedaan biaya tetap dan biaya variabel serta contoh-contohnya. Selanjutnya, kita akan membahas rumus biaya tetap dan variabel beserta cara menghitungnya.
Rumus Biaya Tetap
Adapun rumus biaya tetap adalah sebagai berikut:
Fixed Cost (FC) = Total Cost (TC) – (Unit Variable Cost (UVC) X Quantity)
Di bawah ini merupakan contoh cara menghitung rumus biaya tetap:
Per Juni 2021, PT. Sanjaya Abadi menghabiskan biaya produksi sebesar Rp500 juta, dengan kuantitas produksi sebesar 25 ribu barang dan biaya variabel Rp15 ribu per produknya. Maka perhitungan biaya tetapnya adalah:
Fixed Cost Juni 2021 PT. Sanjaya Abadi
= Rp500,000,000 – (25.000 X Rp15,000)
= Rp500,000,000 – Rp375,000,000
= Rp125,000,000
Jadi, biaya tetap PT. Sanjaya Abadi pada bulan Juni 2021 adalah sebesar Rp125 juta.
Rumus Biaya Variabel
Selanjutnya, kita akan membahas cara menghitung pengeluaran variabel. Rumus biaya variabel adalah:
Variable Cost (VC) = (Total Cost (TC) – Fixed Cost (FC)) / Quantity
Contoh perhitungan rumus biaya variabel:
Per April 2021, Indi mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp50 juta, dengan tagihan >fixed cost sebesar Rp5 juta. Pada bulan tersebut, Indi memproduksi 2500 unit barang, maka biaya variabelnya:
Variable Cost April 2021 Indi
= (Rp50,000,000 – Rp5,000,000) / 2,500
= Rp45,000,000 / 2,500
= Rp18,000
Maka, biaya variabel Indi pada bulan April 2021 adalah sebesar Rp18 ribu per unit produk.
Demikian pembahasan dari OCBC NISP tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel sekaligus rumus dan cara hitungnya! Dari sini dapat kita simpulkan bahwa biaya tetap adalah biaya konstan tanpa perubahan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang sifatnya lebih dinamis, karena mengikuti volume produksi.