Moral Adalah: Ciri Nilai, Macam, Tujuan, dan Fungsinya

Setiap manusia yang hidup di dunia tentu diajarkan apa itu sikap baik dan bagaimana menerapkannya kepada sesama makhluk hidup. Karena manusia memiliki akal, tentu dapat membedakan mana hal yang baik dan buruk.
Nah, pelajaran ini sebenarnya sudah diajarkan ketika detikers masih duduk di bangku sekolah. Umumnya, para murid akan diberitahu tentang apa itu moral dan seperti apa contoh moral yang baik dalam kehidupan.

Lantas, seperti apa ciri-ciri nilai dari moral? Lalu apa sih sebenarnya fungsi moral dalam kehidupan? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini yuk detikers.

Moral Adalah Dijelaskan dalam buku Etika Profesi dan Aspek Hukum Bidang Kesehatan oleh Rudy Hidana, dkk, secara umum moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu dalam bersosialisasi dengan sesamanya, sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati antar sesama.

Moral memiliki hubungan erat dengan prinsip, tingkah laku, akhlak, budi pekerti, dan mental yang dapat membentuk karakter dalam diri seseorang, sehingga dapat menilai dengan benar apa yang baik dan buruk.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila.

Sementara itu menurut Chaplin (2006), moral adalah hal yang sesuai dengan aturan yang mengatur hukum sosial, adat, atau perilaku di masyarakat. Lalu menurut Hurlock (1978), moral adalah sopan santun, kebiasaan, adat istiadat, dan aturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota di suatu budaya.

Menurut Bertenz (2007), kata moral berasal dari bahasa Latin yaitu mos yang berarti kebiasaan atau adat. Dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, kata mores masih dipakai dalam arti yang sama, yakni adat istiadat.

Ciri Nilai Moral
Dalam penerapannya, terdapat ciri-ciri nilai moral yang membedakan antara nilai yang satu dengan nilai yang lainnya. Dijelaskan dalam buku Etika dan Ajaran oleh Apriani Magdalena Sibarani, berikut ciri nilai moral.

1. Berkaitan dengan Tanggung Jawab
Nilai moral sangat berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa seseorang bersalah atau tidak bersalah, karan ia tidak bertanggung jawab.

2. Berkaitan dengan Hati Nurani
Salah satu ciri khas dari nilai moral adalah bahwa hanya nilai ini yang dapat menimbulkan “suara” dari hati nurani yang menuduh bila kamu meremehkan nilai-nilai moral, namun memuji diri sendiri bila mewujudkan nilai-nilai moral.

3. Mewajibkan
Nilai-nilai moral yang satu ini mewajibkan detikers secara absolut dan tidak bisa ditawar. Seorang filsuf asal Jerman bernama Immanuel Kant, pernah menjelaskan tentang imperative hypothesis dan imperative categories. Apa itu?

Dalam nilai moral terkandung suatu imperative categories, sedangkan nilai-nilai lain hanya berkaitan dengan imperative hypothesis. Artinya, kalau kamu ingin merealisasikan nilai-nilai lain, detikers harus menempuh jalan tertentu.

Lalu sebaliknya, nilai moral mengandung imperative categories. Artinya, nilai moral itu mewajibkan manusia untuk begitu saja tanpa ada syarat tertentu.

4. Bersifat Moral
Dalam ciri nilai moral yang terakhir yakni bersifat moral, artinya tidak ada nilai moral yang “murni” terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itu lah yang dimaksudkan dengan bersifat formal.

 

Macam-macam Moralitas

  • Menurut Poesprodjo yang dikutip dari buku Puisi Amsal dan Konstruksi Nilai oleh Imelda Oliva Wissang, terdapat empat macam moralitas dalam kehidupan manusia, yakni sebagai berikut:
  • Moralitas objektif yang memandang perbuatan manusia bebas dari pengaruh pihak pelaku.
  • Moral subjektif yang melihat perbuatan manusia sebagai perbuatan yang dipengaruhi oleh pengertian dan persetujuan pelaku sebagai individu.
  • Moral intrinsik yang memandang perbuatan baik atau buruk pada hakikatnya, bukan pada pengaruh hukum-hukum positif.
    Moral ekstrinsik yang melihat perbuatan dipengaruhi oleh penguasaan, hukum positif, baik dari manusia maupun dari Tuhan.

Tujuan dan Fungsi Moral
Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan martabat kepribadian manusia melalui pengalaman nilai-nilai dan norma. Namun tak hanya itu, masih ada lagi sejumlah tujuan dan fungsi moral.

Dijelaskan dalam buku Etika Profesi dan Aspek Hukum Bidang Kesehatan oleh Rudy Hidana, dkk, berikut tujuan dan fungsi dari moral:

  • Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan kemanusiaan
    Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan serta
  • kebijakan yang disadari atas kesadaran kewajiban yang berlandaskan moral.
  • Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
  • Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menjalankan fungsi
  • moral, sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau kecewa.
    Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan sebelum bertindak.
  • Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan di dalam setiap dorongan naluri dan keinginan/nafsu yang mengancam harkat dan martabat pribadi.

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai moral beserta ciri nilai, macam-macam, tujuan, dan fungsinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers dalam memahami makna moral ketika menjalani kehidupan di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, maupun tempat kerja.

Jenis-jenis Moral

  • Moralitas objektif

Moralitas objektif adalah moralitas yang memandang perbuatan sebagai suatu perbuatan yang telah dikerjakan, bebas dari pengaruh-pengaruh pihak pelaku.

  • Moralitas subyektif

Moralitas subyektif adalah moralitas yang memandang perbuatan sebagai perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku sebagai individu, dalam hal ini dipengaruhi latar belakang, kondisi pendidikan dan sifat pribadi.

  • Moralitas intrinsik

Moralitas intrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatan menurut hakikatnya bebas dari setiap bentuk hukum positif.

  • Moralitas ekstrinsik

Moralitas ekstrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatan sebagai sesuatu yang diperintahkan atau dilarang oleh seseorangyang berkuasa atau hukum positif, baik dari manusia atau dariTuhan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *