Historiografi: Pengertian dan Jenisnya

Pengertian historiografi bagi Sumargono dalam novel Metodologi riset riwayat (2021), historiografi merupakan sebutan guna menyebut strategi terakhir dalam cara studi kenangan. Historiografi tercipta dari sabda Yunani, adalah historia serta grafien. Grafien maksudnya fantasi alias catatan, tengah historia berarti kenangan

model historiografi terdapat 4 kategori historiografi, adalah historiografi usang, kolonial, nasional, serta modern. selanjutnya pernyataannya:

Historiografi Tradisional: Pengertian, karakteristik, serta ilustrasinya

 

Jakarta – Historiografi usang merupakan penyusunan alias kreasi kenangan p terlihat waktu Hindu-Budha capai pertumbuhan Islam. Historiografi p terlihat waktu usang ini mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang rata-rata berikan fantasi ke kita macam apa Indonesia di waktu kerajaan.

Seteknik lumrah historiografi merupakan cara guna merearsitektur sebuah fantasi waktu dulu sekali bersumber pada data yang pernah didapat yang didahului dengan studi.

Historiografi merupakan semacam jenjang terakhir dalam semacam metodologi studi kenangan yang dilakoni oleh seseorang ahli sejarah. Hasil studinya menciptakan semacam kreasi kenangan bisa berwujud novel, film, diorama, serta yang ada.

tentang hal ahli sejarah Indonesia bersapaan Kuntowijoyo menyebut, historiografi merupakan tahapan menggoreskan lagi sebuah perkara kenangan selaku semacam struktur pemberitahuan kenangan.

pertumbuhan historiografi di Indonesia dimulai dari waktu aksara, adalah kala Indonesia pernah mengetahui catatan. buatan-kreasi dahulu historiografi Indonesia berwujud prasasti. Historiografi Indonesia dalam struktur catatan diawali oleh Mpu Prapanca yang mencatat sastra Negarakertagama.

Historiografi usang ianggapberakhir dengan datangnya novel yang bertema Critische beschouwing van de sedjarah Banten: bijdraget kenschetsing van de Javaansche Geschiedschrijving (kajian Kritis perihal riwayat Banten: bantuan guna mengetahui istimewa Historiografi Jawa).

novel ini disusun ahli sejarah asal Banten, Hoesein Djajadiningrat selaku tesis pakargelar dalam sisi Bahasa serta tulisan Nusantara p terlihat Universitas Leiden tahun 1913. Hoesein Djajadiningrat setelah itu diketahui selaku orang tua Metodologi riset riwayat Indonesia.

karakteristik Historiografi Tradisional

Sejumlah ahli kenangan akur penyusunan kenangan waktu usang lebih adalah seri muka akal budi ketimbang upaya guna merekam kenangan. intinya, penyusunan kenangan p terlihat waktu ini tidak dituju guna mendapati perkenan kenangan via pembuktian kenyataan-kenyataan, melainkan didapat via pengakuan serta guna di masaikan pada penguasa. Oleh akibat itu, historiografi usang terbentuk komponen-komponen pustaka yang menciptakan kreasi mitologi serta khayali inovatif.

Historiografi usang sendiri pula mempunyai ciri yang bakal dijelaskan seterusnya ini, berpangkal dari novel Modul penelaahan riwayat SMA kreasi Hasnawati dari SMA Negeri 3 Takalar serta informasi bertema pencatatan riwayat (Historiografi): menghasilkan Nilai-Nilai kebijaksanaan akal budi Lokal mengarah periode 21 oleh Nurhayati dari Universitas Muhammadiyah Palembang tahun 2016.

Ciri-ciri historiogtradisionalĀ  merupakan:

mahligai Sentris

Ciri kastel sentris ini berarti penyusunan kreasi kenangan cukup difokuskan pada kehidupan waktu kerajaan adalah kehidupan raja serta keluarganya kali itu. hingga ciri ini pula mampu diujarkan berkarakter konservatifistis-aristokratis, yang maksudnya cukup fokus pada kehidupan penguasa.

maka tidak mengangkut narasi kehidupan rakyat jelata dan juga tidak membahas sudut sosial serta ekonomi dari kehidupan masyarakat.

berkarakter Feodalistis-Aristokratis

Sifat ini yang dibahas cumalah kehidupan suku andi feodal, tidak ada watak kemasyarakatannya serta tidak memuat riwayat kehidupan masyarakat, tidak membahas sudut sosial serta ekonomi dari kehidupan masyarakat

Religius Magis

Ciri ini adalah spesial historiografi usang yang dalam pengarangannya tengah menghubungkan dengan tentang-tentang garib alias guna-guna. Dalam hal ini masyarakat waktu itu berpendapat raja merupakan penjelmaan Tuhan yang patut disembah, dengan makna supaya masyarakat taat.

berkarakter Regio Sentris alias provinsialisme (enocentrisme)

Ciri ini maksudnya historiografi usang banyak menekankan pada akal budi serta orang bangsa di kerajaan saja serta tidak hirau dengan akal budi dari masyarakat umum. maka fokus isi kreasi tulisnya akurat – akurat cukup fokus lingkup kehidupan para andi alias raja.

Tidak melainkan imajinasi dengan Kenyataan

Dalam hal ini tengah berhubungan dengan ciri saat sebelumnya yang berkarakter guna-guna, semacam itu pula penulis tidak memisahkan unsur imajinasi dengan bukti. maka memanglah unsur guna-guna tengah amat terasa.

penjelasan yang Keliru

Dikarenbakal tengah berkarakter usang, kerapkali ditemui kelalaian. Misalnya berhubungan durasi serta kaitannya dengan fakta kenangan, pemakaian kosa sabda pemakaian nama dan lainnya. dikarenakan, kosakata yang dikenakan tengah berkarakter simpel serta berselisih dengan masa kini.

ilustrasi Historiografi Tradisional

buatan historiografi usang pada rata-rata bisa berwujud prasasti serta – kuno. Prasasti ini lazimnya berhubungan dengan ritual dari keyakinan yang diwariskan dari raja khusus.

sementara itu naskah kuno alias babad adalah novel kenangan dalam budaya orang akal budi khusus. Babad ini bermuatan definisi hal stori-kisah kerajaan, sosok, hero, alias perkara khusus.

separuh sampel historiografi usang yang pas populer pada pertumbuhan kenangan di Indonesia.

riwayat baris

riwayat baris merupakan teks Melayu baris yang setidaknya terkenal di Kalimantan karena teks itu dibubuhkan selaku historiografi penyusunan kenangan baris serta Kotawaringin. ketenaran teks itu dibuktikan dengan banyaknya eksemplar naskah riwayat Banjar yang cakap di Indonesia ataupun di luar negeri

riwayat Aceh

Hikayat Aceh itu menggambarkan kehidupan baginda Iskandar baru semenjak dia umur kanak-kanak sampai jadi baginda di Kerajaan Aceh Darussalam. Bukan cukup perihal baginda, cerita itu pula menggambarkan hal sosial, akal budi, politik, agama, serta perihal Kerajaan Aceh Darussalam. Kerajaan ini menyentuh puncak keberuntungan di dasar pemerintahan baginda Iskandar baru kurun waktu 1606-1636.

konsep Hikayat Aceh diresmikan selaku Memory of The World alias aset mayapada oleh komposisi pembelajaran, Ilmu pemahaman, serta tamadun PBB (UNESCO)

Babad Tanah Jawi

Babad Tanah Jawi merupakan kreasi ensiklopedik yang diawali dari Adam ataupun Dewa-Dewa Hindu, menggambarkan waktu pra-Islam yang legendaris dalam kenangan Jawa, serta menyentuh puncaknya pada abad XVII alias XVIII.

sastra Negarakertagama

sastra ini merupakan karangan Mpu Prapanca pada tahun 1365 isi sastra Negarakertagama merupakan menuturkan perihal kerajaan Majapahit.

sastra Pararaton

sastra ini bermuatan perihal kenangan kerajaan Singasari serta Majapahit yang ditulis dalam bahasa Jawa Kawi. sastra ini pula diujarkan selaku sastra pustaka raja alias maksudnya sastra raja-raja.

Prasasti Yupa

Prasasti ini berisikan kisah pusaka raja Mulawarman dari Kerajaan Kutai. Isinya menuturkan perihal raja yang memberikan banyak lembu pada para Brahmana.

Kitab Ramayana

Kitab ini amat populer untuk rakyat Indonesia. Kitab ini menuturkan perihal narasi keprajuritan Rama yang menjamin meluputkan Sinta dari penculikan. Kita ini pula bertumbuh di India dengan versinya tertentu.

  • Pengertian Historiografi Modern serta Ciri-ciri, Kritis sekalian rasional

 

Jakarta – riwayat jadi tiang berarti dalam darmawisata orang. sepanjang pertumbuhan kenangan tidak terbebas dari cara penyusunan serta versi terjemahan yang diujarkan historiografi.

Historiografi merujuk pada studi serta penyusunan perihal kenangan. riset ini dikenakan guna merekam serta mengucapkan perkara waktu lalu.

Historiografi meliputi seleksi asal muasal, kajian data, serta konstruksi deskripsi yang membuat tinjauan kita perihal kenangan. Historiografi dimengerti selaku ilmu yang menggeluti penyusunan kenangan pernah mendapati evolusi yang penting sepanjang kenangan orang.

Dalam kenangan Indonesia, diketahui 3 pembabbakal historiografi antara lain historiografi usang, historiografi kolonial, serta historiografi modern (pembela negara). Pada informasi ini akan mengupas habis historiografi modern. mari perhatikan capai akhir

Apa Pengertian Historiografi Modern?

Historiografi modern diketahui pula historiografi nasional alias historiografi Indonesia anyar. prosedur penyusunan kenangan ini timbul sesudah bangsa Indonesia memperoleh otonomi pada tahun 1945. semenjak kali itu, gerakan mencatat kenangan guna merombak penyusunan kenangan yang lebih Indonesia sentris.

bagi Henk Schulte Nordholt, Bambang Purwanto, serta Ratna Saptari dari novel “Perspektif anyar pencatatan riwayat Indonesia”, historiografi pembela negara alias historiografi modern adalah penyusunan kenangan berlandaskan respon pada historiografi kolonial yang dipangkali pemahaman khusus hal nasion.

perihal ini diakibatkan penyusunan historiografi kolonial lebih mengemukakan kebutuhan bangsa kolonial. kelahiran historiografi modern ada guna mengatakan fakta-fakta dibalik penyusunan kenangan Indonesia sebelumnya.

Fakta-fakta yang ditemukan via cara penelitian kenangan serta dibela oleh bukti-bukti kenangan yang ada, serupa transkrip, gambar, serta naskah-naskah akad.

pencatatan kenangan setelah otonomi akan menciptakan kenangan Indonesia ditulis bersumber pada pengalaman serta pelosok memandang orang Indonesia sendiri, bukan lagi bersumber pada tinjauan kolonial alias penguasa semata.

Dalam novel Reportase riwayat yang disusun Kemendikbudristek dikatakan kreasi historiografi yang berkarakter Indonesia-sentris serta ditulis oleh orang Indonesia pernah ada sebelum otonomi. Karya itu berwujud tesis Hoesein Djajadiningrat di Universitas Leiden, Belanda yang bertema Critische Beschowwing van de Sadjarah Banten.

pelopor ini setelah itu diduga selaku pelopor historiografi modern alias kritis akibat dalam kreasinya ia menggali fakta kenangan selaku rasional, bebas dari kebutuhan, harga, serta aliran, maupun seleranya sendiri. tidak cuma itu, iHoesein Djajadiningrat pula diduga sukses memisahkan penilaian-penilaian historis serta aspek nonhistoris dari perkara itu.

Apa Saja Ciri-ciri Historiografi Modern?

Seminar Nasional riwayat I yang diselenggarakan pada tahun 1957 di Yogyakarta diduga selaku kebangkitan penyusunan kenangan nasional Indonesia.

Dalam konferensi itu diulas perihal semangat guna mencatat kenangan yang berkiblat Indonesia. diambil dari modul “riwayat golongan X” yang ditulis oleh Hasnawati, ciri-ciri historiografi modern merupakan:

pelosok memandang penyusunan yang Indonesia sentris. intinya, berpusat pada kehidupan rakyat Indonesia

Tulisannya berkarakter kritis analitis, akibat memakai pendekatan multidimensional dalam penggarapan kenangannya. semacam menggunakan ilmu-ilmu bantu anyar yang bermunculan.

Hasil penyusunan adalah rasio dari bermacam asal muasal cakap itu asal muasal kolonial ataupun asal muasal lokal.

Penulisnya adalah orang-orang dengan seting balik akademisi/kritis dalam sisi bahasa, kesusastraan serta kepurbakalaan.

Tidak cukup mengangkut kenangan orang-orang besar serta negeri saja, tapi lebih pada kemanusiaannya, adalah kebudayaan.

Historiografi ini pula menimbulkan sebuah pintasan anyar, adalah datangnya kedudukanan-peranan rakyat kecil selaku pemain kenangan. pencatatan kenangan sepanjang ini dapat dipandang didominasi oleh para sosok-tokoh besar, serupa para hero otonomi alias tokoh politik yang berpengaruh.

Menggunakan teknik memandang yang memandang perkara tidak lagi dari satu arah melainkan perkara dari bermacam pelosok memandang guna menghindari terbentuknya subjektivitas sepanjang menuliskan.

Menonjolkan peran bangsa Indonesia. menyampaikan gairah rakyat dari tiap aspek kehidupan yang bisa dijadikan selaku materi analisis guna memperkaya penyusunan perihal kenangan Indonesia.

Contoh Karya Historiografi Modern

Historiografi modern pernah merombak cara kita memahami serta menggeluti sejarah. Dengan pendekatan yang lebih objektif, inklusif, serta kritis seterusnya separuh sampel historiografi modern diambil dari informasi surat kabar bertema “pencatatan riwayat (Historiografi): menghasilkan Nilai-Nilai kebijaksanaan akal budi Lokal mengarah periode 21” kreasi Nurhayati:

riwayat Perlawanan-Perlawanan penjajahan serta penjajahan, penyunting Sartono Kartodirdjo.

riwayat Nasional Indonesia, bagian I capai dengan VI, penyunting Sartono Kartodirdjo.

Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, kreasi R. Moh. Ali.

Sekitar Perang kedaulatan Indonesia, bagian I capai dengan XI, kreasi A.H. Nasution.

Pemberontakan penanam Banten 1888 kreasi Sartono Kartodirdjo.

Revolusi anak muda karya Benedict Anderson.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *