1) Tidak Membuang Sampah di Sungai
Membuang sampah di sungai dapat mengakibatkan aliran air yang ada di sungai menjadi terhambat, menjadi tersendat, aliran air tak lancar dan inilah yang menjadi salah satu pemicu timbulnya banjir, ikan-ikan yang mati dan tentunya merugikan manusia itu sendiri.
2) Tidak membakar sampah
Membakar sampah dapat melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon. Mengatur jumlah atau posri sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi, melindungi Bumi agar sinar ultraviolet tersebut tidak langsung mengenai permukaan Bumi, menyerap sinar ultraviolet, menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil, melindungi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh.
3) Menghemat Energi
Produk baru yang dihasilkan dari bahan baku produk daur ulang ini bisa menghemat begitu banyak energi yang dikonsumsi pada proses produksi. Hal ini tentu berbeda dengan produk baru yang dibuat pertama kali dari bahan-bahan mentah yang masih baru, di mana jumlah energi yang dikonsumsi tentu jauh lebih tinggi.
4) Menggunakan Produk Daur Ulang
Daur ulang merupakan salah satu bentuk strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan juga pembuatan produk/material yang bekas pakai, serta komponen utama di dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga pada proses hirarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace).
5) Menanam Pohon
Kegiatan ini dilakukan dengan memiliki manfaat agar mencegah terjadinya abrasi yang menyebabkan rumah masyarakat menjadi longosr dan hanyut ke sungai. Abrasi adalah proses pengikisan pantai yang dikarenakan tenaga gelombang laut dan arus laut yang memiliki sifat merusak. Biasanya, abrasi sering disebut juga dengan nama erosi pantai
6) Melarang Perburuan Liar
Perburuan liar merupakan suatu kegiatan pengambilan hewan dan tanaman liar secara ilegal yang bertentangan dengan peraturan konservasi serta manajemen kehidupan liar. Perburuan liar ini merupakan suatu tindak pelanggaran terhadap peraturan dan hukum perburuan.Perubahan iklim global memberikan dampak tersendiri bagi status kesehatan masyarakat. Cuaca ekstrem, badai, banjir, gangguan sistem ketahanan pangan, meningkatnya penyakit zoonosis, krisis air bersih dan udara sehat, hingga permasalahan kesehatan mental menjadi contoh beberapa dampak ancaman kesehatan akibat kondisi perubahan iklim global. Risiko kesehatan ini menjadi ancaman bagi kelompok rentan terutama anak-anak, perempuan, masyarakat miskin, lansia, dan masyarakat difabel atau berkebutuhan khusus.
Salah satu langkah nyata untuk mengurangi dampak risiko perubahan iklim global terhadap kesehatan masyarakat adalah dengan menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. Pertama, penataan kembali kondisi kehidupan dalam bentuk eco-village, eco-municipality, dan sustainable city. Kedua, mengkaji kembali penguatan sektor ekonomi melalui sistem permakultur atau pertanian dengan tatanan kehidupan lestari dan berkelanjutan serta green building atau arsitektur berkelanjutan. Ketiga, mengembangkan teknologi baru seperti penguatan konsep teknologi hijau, ataupun energi terbarukan. Keempat, menyesuaikan gaya hidup individu yang mendukung kelestarian sumber daya alam.
Menyikapi hal tersebut, tahun 2022 ini, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada berinisiatif menyelenggarakan kegiatan Summer Course 2022 on Interprofessional Healthcare dengan tema “Environmental Sustainability for Healthier and Happier Life”. Program kegiatan Summer Course 2022 ini pada dasarnya memiliki 2 agenda kegiatan utama yakni: penyelenggaraan pertemuan tatap muka di kelas, dan mengupayakan kegiatan peserta di beberapa wilayah Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan Summer Course 2022 kali ini memberikan kesempatan kepada rekan-rekan media untuk melihat secara langsung kegiatan peserta Summer Course 2022 di wilayah Puskemas Pengasih I. Melalui kegiatan Pers Tour 2022. Program ini ditujukan bagi rekan-rekan media agar bisa melihat secara langsung kegiatan mahasiswa peserta Summer Course 2022 di Dusun Kroco Desa Sendangsari Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Dalam program kunjungan ini, rekan-rekan media akan mengikuti kegiatan peserta Summer Course 2022 di Posyandu, titik pengelolaan limbah sampah, penyuluhan kesehatan terhadap pekerja pengelolaan limbah sampah, serta edukasi kebersihan di SD Gebangan.
Pemilihan Kulon Progo sebagai wilayah lokasi penempatan peserta Summer Course sesuai dengan karakteristik dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kulon progo. “Melalui kegiatan hari ini kita semua bisa berpartisipasi menjaga kesehatan lingkungan dan menggunakan kegiatan ini sebagai sumber ekonomi,” urai Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., Ph.D., AN., APD, Dosen Pembimbing Lapangan Pengasih 1 Summer Course saat konferensi pers di Joglo Dusun Kroco Desa Sendangsari Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulon Progo.
“Perubahan iklim disiapkan sedari dini sehingga pemilihan wilayah SD menjadi salah target kegiatan dari Puskesmas Pengasih 1,” ungkap Kepala Puskesmas Pengasih 1, dr. Yusniar Ridani. Selain kegiatan di SD, peserta summer course juga mengikuti kegiatan di Posyandu wilayah Sendangsari dengan memberikan edukasi mengenai stunting, dan mengelola sampah untuk menjadi ketrampilan.
Kegiatan Summer Course 2022 diikuti oleh 214 peserta yang terdiri dari 60 mahasiswa UGM dan non-UGM; serta 154 peserta dari berbagai universitas mitra luar negeri seperti: VU Medical Center, Belanda; University of People, California; University of Agriculture Peshawar, Pakistan; University Dhaka Bangladesh, Bangladesh; University of Putra Malaysia, Malaysia; Ramathibody, Faculty of Nursing Mahidol University, Thailand; serta Kunming Medical University, China.
Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, dr. Ahmad Hamim Sadewa, PhD kegiatan paparan internasionalisasi seperti Summer Course ini memberikan pengetahuan tambahan pada mahasiswa (peserta) mengenai masalah-masalah terkini di masyarakat, dan memberi kesempatan pada mahasiwa asing untuk terjun langsung di masyarakat.